Kuliah Umum – Coach Jaya Setiabudi

“Sebelum memutuskan untuk jadi pengusaha belajar dulu konsep rezeki agar kita terhindar dari sifat serakah dan cinta dunia berlebih”

Begitu salah satu pesan Mas Jaya Setiabudi dalam sesi kelas hari ini bersama para Mahasiswa Kampus Umar Usman program Kuliah 1 Tahun Jadi Pengusaha.

Suasana berbeda tentunya dirasakan para mahasiswa, dengan pembawaannya yang santai, mengena dan kadang dengan candaan yang syarat makna, mampu membangun keseruan dan interaksi yang aktif dalam proses pembelajaran.

Dengan ke-khasannya, Mas Jaya selalu memakai kaos bertuliskan Juragan, kemanapun dan dimanapun beliau mengisi.

Mengusung tema tentang Bisnis dan Usaha, materi yang disampaikan lebih banyak dilakukan secara interaktif tanya jawab, beliau menyampaikan secara garis besar materi-materi beliau bisa diakses di channel-channel yang sering beliau share dan juga di Grup FB Forum Juragan.

Salahsatu dari sekian pesan dan poin penting beliau adalah, tentang mindset bisnis yang harus diluruskan, beliau garis bawahi terkait alasan mengapa seseorang menjadi pengusaha, jika hanya niat untuk menghasilkan uang banyak dan mampu membeli banyak hal, maka niat tersebut belum layak untuk menjadi pengusaha, begitu beliau sampaikan.

Pengusaha = Kaya dan terhormat adalah opini yang dikembangkan oleh kapitalisme.

Tidak ada profesi yang hina, selama itu berkah dan dengan niat untuk berguna bagi masyarakat luas maka itu jauh lebih terhormat.

Beliau berkata sebelum memutuskan untuk jadi pengusaha belajar dulu konsep rezeki agar menghindarkan kita dari sifat serakah dan cinta dunia berlebih.

“Rezeki itu bagaikan peluru di medan perang, gak akan kena kalau bukan rezeki anda…”

Point-point lainya adalah sebagi berikut :

? Buatlah bisnis yang bukan berdasarkan keinginan mu tapi melainkan kebutuhan pasar
? Bidik pasar potensial bukan pasar hayalan
? Sadari kelebihan dan kekurangan mu
? Pengusaha adalah ia yang mampu mendrive diri sendiri dan menghibur diri

Diakhir sesi kami disuguhkan dengan fakta yang sangat mencengangkan, dimana Indonesia tengah krisis UKM, salah satu faktanya ialah produk Indonesia asli hanya berkontribusi sebesar 6-7% di E-commerce, sisanya dikuasai oleh China, bahkan hampir semua bisnis di Indonesia yang memiliki pengaruh besar pun berkepemilikan China.

Ini menjadi PR besar buat kita semua untuk terus memberikan kesadaran, penyadaran dan juga terus membangun kemandirian ekonomi kerakyatan, para generasi mudalah yang mampu dan lebih berpeluang mengambil estafet perjuangan ini dengan bimbingan para senior dan para mentor yang memiliki visi dan misi yang sama.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *