Pernah membaca sebuah kata-kata bijak “Jagalah pikiranmu karena akan menjadi perkataanmu. Jagalah perkataanmu karena akan menjadi perbuatanmu. Jagalah perbuatanmu karena akan menjadi kebiasaanmu. Jagalah kebiasaanmu karena akan membentuk karaktermu. Jagalah karaktermu karena akan membentuk nasibmu”
Kebiasaan adalah perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang tanpa melalui proses berpikir. Setiap manusia meliki kebiasaannya masing-masing, yang biasanya terpetakan menjadi dua yaitu kebiasaan baik dan kebiasaan buruk. Yuk kita lihat apa saja kebiasaan yang harus dilakuka agar hidup lebih produktif dan efektif.
1. Proaktif
Orang proaktif tidak menyalahkan keadaan atau kondisi. Ketika mereka belum mencapai tujuan yang di inginkannya, maka mereka menyusun cara apa saja yang bisa dilakukan agar tujuan tersebut dapat tercapai, tidak hanya duduk manis menunggu datangnya impian.
2. Memulai dari Tujuan Akhir
Orang efektif selalu memulai sesuatu “from the end”. Ia merumuskan apa yang sebenarnya menjadi tujuannya, kemudian menuliskan visinya, lalu menentukan langkah-langkah untuk mencapai tujuan. Orang efektif mampu menyelaraskan kegiatan sehari-harinya dengan tujuan yang telah ia tentukan.
3. Dahulukan yang menjadi prioritas
Orang yang efektif senantiasa mendahulukan pekerjaan yang paling penting untuk dilakukan terlebih dahulu. Covey menyebutnya batu- batu besar. Jika sebuah ember adalah tempat kita menempatkan kegiatan, dan batu diasumsikan sebagai kegiatan, ada batu besar ( kegiatan penting) , ada pula batu kerikil ( kegiatan kurang penting). Apa yng akan kita lakukan untuk memenuhi ember tersebut? Ya penuhi dengan batu besar terlebih dahulu, kemudian kerikil akan mengisi ruang-ruang kosong dalam ember tersebut. Apabila kita memasukkan kerikil terlebih dahulu, maka batu-batu besar tersebut kemungkinan tidak bisa masuk ke dalam ember, mungkin saja bisa, tapi tidak bisa semua.
4. Berpikir Menang-menang
Pola pikir menang-menang adalah pola pikir yang memperhatikan semua pihak. Tidak hanya berpikir terhadap satu sisi ego, tapi memenangkan banyak ego. Orang yang efektif berusaha untuk melakukan transaksi menang/menang yang akan menguntungkan kedua belah pihak karena semua pihak berakhir dengan baik.
5. “Berusaha Mengerti Terlebih Dahulu , Baru Dimengerti”
Kuncinya ada pada komunikasi, karena komunikasi adalah sebuah jalan dua arah untuk mengembangkan hubungan menang /menang. Cari tahu apa yang orang lain inginkan dan apa artinya menang bagi mereka. Jangan berasumsi bahwa kita sudah mengetahuinya. Dengarkanlah. Selalu berusaha untuk mengerti apa yang orang lain inginkan dan perlukan sebelum kita mulai memikirkan tujuan kita. Jangan mendebat atau melawan apa yang kita dengar. Dengarkan baik-baik dan pikirkanlah.
6. Sinergi
Sinergi adalah 1 + 1 = 5.Sinergi atau kerjasama akan menghasilkan hal yang lebih besar dari apa yang dapat dihasilkan oleh masing-masing.
7. “Asahlah Gergaji”
Ada saatnya manusia perlu berhenti sejenak untuk instropeksi, belajar, berlatih, evaluasi, penyegaran, mengambil jarak dari lingkungan untuk mengisi baterainya kembali.
Di dalam hutan, ada seorang pria sedang menggergaji pohon. Pekerjaannya semakin lambat dan pria ini semakin lelah. Makin dia menggergaji, makin sedikit yang dia hasilkan. Seorang temannya berjalan melewatinya dan mengusulkan agar dia mengasah gergaji. Namun, pria ini mengatakan bahwa dia tidak bisa berhenti untuk mengasah karena dia sangat sibuk menggergaji. Gergaji yang tumpul akan membuat pekerjaan menjadi sangat melelahkan dan tidak produktif. Orang yang sangat efektif mengambil waktu untuk mengasah gergaji , yaitu tubuh, mental, jiwa, dan hati mereka. Inilah waktu untuk memperbaharui diri sendiri agar menjadi seorang yang tetap efektif.
Sumber :
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-jakarta3/baca-artikel/12582/Mengambil-hikmah-dari-buku-7-Habbits-of-Highly-Effective-People-karya-Stephen-R-Covey
https://www.facebook.com/notes/jaringan-pengusaha-muslim-indonesia/resensi-buku-7-habits-of-highly-effective-people