Rahasia dibalik Tiket Pesawat Murah, ini Rahasianya!

Pernah dapat penawaran tiket murah? terbang ke luar negeri hanya 99rb? atau seperti kisah backpacker Indonesia yang terbang ke 4 Negara Asean hanya menghabiskan 2Jt selama 12 hari sudah termasuk Tiket Pesawat PP dan Akomodasi Hotel?
Ini Rahasia dibalik tiket Murah!

Ketika sejumlah maskapai low cost carrier menjual tiketnya dengan harga hanya 99 ribu banyak yang bertanya apakah mereka tidak mengalami kerugian? Bagaimana mereka melakukannya?

Banyak tiket pesawat promo yang fantastis

 

Dalam bisnis,secara teori biaya-biaya operasional yang akan kita keluarkan dibagi dalam dua kelompok :

  1. Biaya Tetap
  2. Biaya Variabel

Biaya tetap merupakan biaya yang akan tetap dikeluarkan perusahaan secara konstan

Contohnya Biaya Listrik dan Gedung.Sementara biaya Variabel adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan volume kerja perusahaan. Semakin tinggi volume kerjanya, biaya pun akan mengikuti menjadi semakin tinggi, demikian pula sebaliknya.

Sejumlah maskapai penerbangan, dalam bulan-bulan tertentu, jumlah kepadatan penumpangnya tidaklah 100%. Katakanlah pada musim sekolah, umumnya selalu tersisa sejumlah kursi kosong yang tidak terjual. Namun biaya tetap yang akan dikeluarkan tidaklah berkurang.

Ada atau tidak ada penumpang, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh maskapai tersebut tetaplah sama

Dengan alasan inilah kemudian maskapai memanfaatkan situasinya untuk menciptakan buzz, berpromosi dengan membuat kehebohan.

Mereka membanderol harga tiket dengan sangat-sangat murah. Terjual atau tidak, sruktur biaya perusahaan tidak terpengaruh, bahkan pemasukan bertambah. Namun tentu saja ada syaratnya, jumlah kursi dengan harga promo bombastis tersebut hanya dijual terbatas dan pada musim-musim tertentu.

Naah, jika anda ingin mendapatkan tiket yang murah, harus rajin-rajin saja ‘ngintipin’ website maskapai-maskapainya atau bisa mencari tahu update dari para Agen Travel dan Penjual Tiket.

Strategi Harga dan Optimalisasi Karya

 

Begitu juga jika kita sebagai seorang Creator Desain, bisa melakukan hal yang sama. Ketika kita mendapatkan orderan, jangan pernah membuang karya yang ditolak klien.

Misalkan ada orderan membuat logo Korporat, kita memberikan 3-5 alternatif logo pada mereka, yang nantinya hanya 1 logo yang akan dipilih dan dinilai cocok. Lalu yang ditolak menjadi hak milik kita lagi sebagai pencipta karya, nah karya-karya ini jangan dibuang, kita bisa masukan ke situs-situs crowdsourching atau dijual dengan harga diskon.

Karena desain itu soal selera, yang dinilai tidak sesuai oleh klien pertama, belum tentu tidak sesuai untuk klien yang lain. Bagitu juga untuk produk-produk yang lain.

Semua karya yang kita ciptakan harus diberdayakan tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dengan optimal. #

Semoga bermanfaat…

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *